Teliti Membaca Iklan Penawaran Properti

Pernah merasa sangat tertarik setelah membaca iklan properti apakah itu di media massa (misalnya: koran dan majalah) atau di media elektronik (televisi)? Apa yang membuat Anda begitu tertarik dengan iklan tersebut? Harga rumah yang murah meriah? Uang muka yang sangat murah? Akses lokasi yang dekat kemana-mana? Ataukah bonus-bonus yang disertakan? Perlu diketahui bahwa iklan properti biasanya menggunakan istilah-istilah bermakna luas yang cenderung multitafsir yang secara psikologis bisa membuat si calon konsumen memiliki ekspektasi tinggi terhadap properti yang diiklankan. Padahal pada kenyataannya, kondisi properti yang diiklankan itu mungkin tidak sebagus seperti apa yang diiklankan. Di sinilah tingkat kejelian dan ketelitian calon konsumen dalam membaca iklan properti berperan penting sehingga tidak terjebak ke dalam pikiran ekspektasi berlebihan yang pada akhirnya mengecewakan. Nah, dalam artikel ini akan dibahas mengenai tips teliti  membaca iklan penawaran properti.

Sekarang mari kita perhatikan contoh iklan properti yang biasa dipasang di koran-koran nasional. Hunian asri, aman, dan nyaman di barat Jakarta, harga mulai Rp. 100 juta, uang muka Rp. 10 juta, 20 menit dari bandara, 5 menit dari pintu tol ABC, 10 menit dari pusat perbelanjaan  XYZ, bonus kitchen set dan perabot*. Menarik bukan? Namun, jangan terburu-buru merasa gembira, sebab realita iklan itu tidaklah seindah yang diiklankan. Nah, sekarang mari kita simak penjelasannya.

Hunian asri, aman, dan nyaman di barat Jakarta. Perhatikan kata di barat Jakarta. Barat Jakarta tidak sama dengan Jakarta Barat. Hunian di barat Jakarta artinya hunian tersebut terletak sebelah barat Jakarta, bukan di Jakarta Barat. Sebelah barat Jakarta itu banyak, bisa jadi masih berada di wilayah Jakarta Barat, bisa juga sudah di luar wilayah Jakarta, misalnya Tangerang. Jadi, perlu kecermatan dan ketelitian dalam membaca iklan. Di barat Jakarta tidak sama dengan Jakarta Barat, selatan Jakarta tidak sama dengan Jakarta Selatan, di timur Jakarta juga tidak sama dengan Jakarta Timur (ingat, Bekasi, Cikarang, dan Cikampek itu semua terletak di sebelah timur Kota Jakarta)

Harga mulai Rp. 100 juta. Tujuan iklan adalah untuk menarik perhatian calon pembeli. Sehingga biasanya pengiklan akan mengiklankan tipe rumah dengan harga yang paling murah untuk menarik minat calon pembeli. Mulai Rp. XXX itu artinya adalah harga untuk rumah dengan spesifikasi terendah dari seluruh rumah yang ada kompleks perumahan itu. Spesifikasi terendah itu mulai dari ukuran sebab harga terendah adalah untuk tipe rumah dengan ukuran paling kecil. Kemudian terendah dalam hal kualitas bangunan. Kemudian terendah juga dalam hal aksesibilitas, yaitu letak rumahnya paling tidak strategis, misalnya paling ujung (pojok) di antara seluruh rumah yang ada di kompleks perumahan tersebut, atau bisa juga karena letaknya pada posisi tusuk sate, dan sejenisnya.

Harga Rp. 100 juta dan uang muka Rp. 10 juta. Anda melihat harga rumah yang dicantumkan cukup ramah kantong, uang muka pun juga tidak terlalu besar. Dalam bayangan Anda, dengan mengeluarkan uang Rp. 100 juta Anda sudah memiliki rumah idaman. Tertarik? Sebaiknya Anda mencermati terlebih dahulu apa saja biaya-biaya lain yang harus dibayar selain dari harga rumah itu sendiri. Pertama adalah PPN. PPN ini senilai 10% dari harga rumah dan dibayar oleh pembeli. Artinya, apabila Anda membeli rumah seharga Rp. 100 juta, maka PPN yang harus Anda bayar adalah Rp. 10 juta. Kedua adalah BPHTB yang nilainya 5% dari harga rumah setelah dikurangi dengan NJOPTKP (besaran NJOPTKP bisa berbeda-beda antar wilayah). Misalnya, NJOPTKP di wilayah tempat Anda membeli rumah adalah Rp. 50 juta, maka jumlah BPHTB yang harus Anda bayar adalah Rp. 2.5 juta. Ketiga adalah biaya akta jual beli yang besarnya antara 0.5% – 1% dari harga rumah, yang berarti sebesar Rp. 500 ribu – 1 juta untuk rumah seharga Rp. 100 juta.

Berlokasi hanya 20 menit dari bandara, 5 menit dari pintu tol ABC, 10 menit dari pusat perbelanjaan  XYZ. Waktu tempuh dalam menit seperti yang diiklankan itu biasanya adalah waktu tempuh tercepat. Anda mungkin memang hanya memerlukan waktu sekitar 20 menit dari rumah untuk sampai di bandara, tetapi itu terjadi pada malam hari di atas jam 9 malam, atau pada pagi-pagi buta (baca: subuh). Sedangkan pada saat jam sibuk dan daerah itu rawan macet, Anda bisa saja memerlukan waktu lebih dari 2 jam dari rumah untuk sampai di bandara. Untuk mengetahui waktu tempuh normal yang sebenarnya sekaligus mengecek apakah jalur-jalur tersebut rawan macet atau tidak, Anda harus membuktikannya sendiri dengan berkendara di jalur-jalur tersebut pada hari kerja, jam-jam berangkat dan pulang kantor, pada akhir pekan, dan pada jam-jam rutin Anda nantinya akan mengakses jalur tersebut.

Bonus kitchen set dan perabot*, bebas uang muka*, fully furnished*, dan lain-lain*Pada hampir seluruh iklan penawaran properti, kalau Anda membacanya dengan teliti, Anda pasti akan selalu menemukan tanda (*), entah di bagian kalimat yang mana. Keberadaan tanda ini menunjukkan keterangan tambahan yang berlaku untuk kalimat tersebut. Biasanya keterangan tambahan ini diletakkan pada bagian paling pojok bawah iklan, dengan tulisan sangat kecil sehingga tidak menarik perhatian sama sekali dan sering luput dari mata pembaca yang tidak teliti. Keterangan tambahan ini biasanya merupakan ketentuan yang berlaku agar konsumen bisa mendapatkan fasilitas seperti yang terdapat pada kalimat yang diberi tanda tersebut.

Misalnya, pada iklan terdapat kalimat bebas uang muka*, maka cari keterangan bertanda (*) yang biasanya ditulis dengan huruf amat kecil. Baca baik-baik keterangannya. Contoh: (*) untuk rumah tipe sekian-sekian.  Artinya hanya rumah bertipe sesuai yang disebutkan dalam keterangan berhuruf kecil-kecil itulah yang akan mendapatkan fasilitas bebas uang muka, sedangkan untuk rumah tipe lainnya tetap akan dikenakan uang muka. Sehingga selalu cermati dan perhatikanlah baik-baik tanda ini. Jangan sampai Anda nantinya protes pada saat diminta membayar uang muka karena Anda mengira bahwa properti yang Anda beli itu bebas uang muka akibat ketidaktelitian Anda membaca iklan properti tersebut.

Semoga Bermanfaat!

Visits: 624

Leave a Reply