Contoh Format Penulisan Skenario

Beberapa waktu yang lalu, saya pernah menulis sebuah artikel dengan judul Mengenal Profesi Penulis Skenario. Dari artikel tersebut, ada banyak email masuk yang menanyakan kepada saya mengenai bagaimana format penulisan skenario. Pada dasarnya, format penulisan skenario itu bervariasi tergantung pada gaya masing-masing penulis skenario. Walaupun demikian, format skenario hendaknya memuat hal-hal berikut ini: scene heading (judul scene), deskripsi visual (suasana dan tempat kejadian), deskripsi (penggambaran) karakter tokoh, nama tokoh, dialog, dan transisi.

Dalam artikel ini, saya akan memberikan sedikit contoh format penulisan skenario seperti yang umum digunakan dalam industri perfilman Hollywood (Amerika Serikat). Contoh format penulisan skenario dalam artikel ini hanya berisi satu scene, sekadar sebagai gambaran saja. Cerita dalam contoh format penulisan skenario ini dicuplik dari salah satu judul fiksi yang ada dalam website ini, yaitu Kisah Poligami Si Ikhlas dan Si Bahlul. Sementara itu, untuk mengetahui secara lebih lanjut dan jelas mengenai sistematika penulisan skenario yang baik dan benar, Anda bisa membacanya di dalam buku-buku yang membahas mengenai penulisan skenario.

 

Jalan Cerita 

Kampung Sahara, 1 Syawal 1325 H.

Kampung Sahara telihat sangat ramai oleh orang-orang yang lalu lalang di atas jalan berbatu sempit. Ada yang berjalan sambil memikul barang dagangan, ada yang sedang mengendarai kereta kudanya, dan ada pula yang tampak sekadar berjalan-jalan menikmati keramaian kampung itu. Di ujung jalan, tampak seorang lelaki paruh baya sedang menunggangi seekor Unta gemuk. Sementara di perempatan jalan tampak pula seorang lelaki paruh baya yang sedang menunggangi seekor Keledai gemuk. Keduanya pun bertemu di tengah perempatan jalan.

“Assalamu’alaikum, Bahlul!”, sapa si lelaki yang duduk di atas punggung Unta gemuknya.

“Wa’alaikum salam, Ikhlas.”, jawab si lelaki yang duduk di atas punggung Keledai gemuknya.

“Lama sekali ane tidak melihatmu, Bahlul.”, ujar Ikhlas seraya turun dari atas punggung Unta gemuknya. Bahlul pun ikut-ikutan turun dari punggung Keledai gemuknya. Keduanya lantas berjalan menuju sebuah kedai yang cukup ramai.

 

Contoh Format Penulisan Skenario (Bahasa Indonesia)

 

Contoh Format Penulisan Skenario (Bahasa Inggris)

Setelah mengetahui format penulisan skenario secara umum, sekarang kita akan membahas tentang bagian-bagiannya satu persatu.

FADE IN: kata ini biasanya menjadi yang pertama kali ditulis di halaman pertama sebuah skenario di Amerika atau secara umum. Fade in merupakan transisi gambar dari gelap menjadi terang dengan cara yang lambat.

An ANCIENT ARABIAN NARROW STREET in the midst of a summer heat. An Arabian horse-drawn carriage comes, driven slowly in the middle of the street crowd. The local people seem to be frolicking everywhere in the street. Ini adalah deskripsi visual yang menggambarkan suasana yang sedang terjadi di tempat scene. Hal-hal sangat penting yang dijadikan fokus dapat ditulis dengan huruf kapital.

SUPER: Sahara Village – 1 Syawal 1325 H. Ini dinamakan superimpose, yaitu sesuatu yang ditumpangkan di atas gambar, biasanya berupa teks. Superimpose digunakan apabila benar-benar penting. Di dalam skenario, istilah superimpose biasanya cukup ditulis dengan kata SUPER.

EXT. SAHARA VILLAGE – A NARROW STREET IN THE MIDDLE OF THE MARKET  –  DAY. Ini dinamakan Scene Heading (judul scene) yang memuat deskripsi lokasi dan waktu adegan. Dalam contoh ini, EXT. artinya, tempatnya di luar ruangan, sedangkan INT. artinya, tempatnya di dalam ruangan. Sementara itu, DAY menunjukkan waktu terjadinya adalah siang hari. Dalam penulisan skenario di Amerika serikat, keterangan waktu yang dipakai adalah DAY (SIANG) dan NIGHT (MALAM). Akan tetapi, terkadang ada juga scene yang memakai keterangan waktu DUSK (SENJA/PETANG) atau DAWN (FAJAR). Penulisan judul scene menggunakan huruf kapital yang ditebalkan (bold). Dalam format penulisan skenario di Indonesia, terkadang judul scene juga diberi garis bawah dengan nama tokoh yang akan berdialog dicantumkan di bawahnya. Namun, dalam format penulisan skenario di Amerika (Hollywood), garis bawah dan nama tokoh yang berdialog tidak perlu dicantumkan.

Staring over the crowd on the narrow street is a handsome, middle-aged MAN with intense, friendly gaze. He is riding a fat camel, his beloved camel. Ini adalah penggambaran karakter dan ciri fisik tokoh. Tokoh dan hal-hal lain yang dianggap perlu ditonjolkan harus ditulis menggunakan huruf kapital.

BAHLUL dan IKHLAS. Ini adalah nama tokoh yang berdialog. Dalam sebuah dialog, nama tokoh harus ditulis persis di atas kalimat dialognya. Penulisannya menggunakan huruf kapital yang ditebalkan.

Assalamu’alaikum, Bahlul. Ini dinamakan dialog (percakapan).

DISSOLVE TO. Ini dinamakan transisi. Dissolve to merupakan transisi yang memperlihatkan gambar menjadi kabur secara perlahan-lahan untuk masuk ke gambar adegan berikutnya. Banyak sekali jenis transisi, misalnya cut to (transisi dengan tempo yang cepat), fade out (transisi gambar dari terang menuju gelap dengan cara perlahan-lahan), dan sebagainya.

Semoga Bermanfaat!

Views: 57689

Leave a Reply