Orang yang gemar memaki orang lain untuk melampiaskan emosinya, memiliki perbendaharaan kata-kata kasar yang tak terhitung banyaknya. Ia memiliki banyak sekali perbendaharaan kata, mulai dari kosakata kebun binatang sampai kosakata toilet, semua ia punya. Ketika emosinya meluap, maka seluruh kosakata kasarnya akan keluar bak air terjun yang sulit untuk dibendung. Menghadapi orang yang gemar memaki tidak sulit, asalkan pandai-pandai mengendalikan diri dan tidak ikut-ikutan berbuat seperti itu sebenarnya sudah cukup. Kalau dia mengeluarkan makian dan kata-kata kasarnya, Anda sebaiknya tidak perlu terpancing. Sebisa mungkin hadapi dia dengan tenang dan kata-kata yang sopan. Walaupun kepala Anda rasanya sudah mau pecah saking tersinggungnya, tetap kendalikan diri Anda. Karena emosi sesaat, bisa membuat sesal yang berkepanjangan.
Orang yang gemar memaki akan terlihat seperti orang yang tidak beretika dan tidak berpendidikan karena perilaku seperti itu sangat tidak sopan. Orang yang melihatnya akan menjadi tidak respek atau tidak menghargai. Sehingga ketika Anda berhadapan dengan orang seperti ini, jangan Anda balas dengan perilaku yang sama. Orang yang melihat akan menilai Anda sama tidak beretika dan sama tidak sopannya dengannya. Walaupun Anda juga memiliki pengetahuan dan rekaman memori kosakata kebun binatang dan toilet, itu semua adalah pengetahuan yang sama sekali tidak boleh dipergunakan dalam etika interaksi sosial manapun. Jadi, biarkan itu menjadi pengetahuan otak Anda saja. Jangan pernah terpancing untuk mengeluarkannya melalui lidah dan mulut Anda. Tidak ada manfaatnya sama sekali untuk saling unjuk kekayaan perbendaharaan kata-kata kasar untuk melampiaskan emosi kalau Anda sudah berada pada tingkatan manusia terpelajar, terdidik, dan berakhlak baik, sebab hal itu dapat menjadikan Anda turun tingkat menjadi terlihat tidak berpendidikan dan tidak berakhlak. Anda tidak mau bukan, kalau hanya gara-gara menanggapi ulah si tukang memaki-maki ini – dengan ikut-ikutan marah, memaki-maki, dan berkata-kata kasar – harga diri Anda ikut-ikutan tercoreng? Maka lebih baik tetap tenang.
Kalau memang persoalannya masih mungkin dijelaskan saat itu juga, sebaiknya langsung Anda jelaskan secara baik-baik dengan bahasa yang baik dan sopan. Tetapi kalau tidak memungkinkan, segera pergi dari tempat itu. Hindari keributan di tempat umum. Kalau dia masih memaki-maki Anda, biarkan saja, tidak perlu ditanggapi. Orang yang melihat justru akan lebih respek kepada Anda daripada si pemaki itu. Kemudian, kalau dia masih tetap mengejar Anda atau malah berusaha menyakiti Anda, mintalah tolong kepada orang-orang yang berada di sekeliling Anda atau kalau sudah sampai pada taraf yang membahayakan, mintalah perlindungan kepada pihak yang berwajib. Sebagai sesama warga negara, Anda pun memiliki hak yang sama untuk mendapatkan perlindungan dan penegakan hukum. Tetapi tetap, jangan sekali-kali balas menanggapi makiannya dengan perbuatan yang sama kasar dan sama tidak sopannya.
Views: 840
Terimakasih atas artikelnya…sy suka sekali❤️
Mohon maaf kak, komentarnya baru ditampilkan karena saya baru memeriksa komentar masuk. Senang sekali kalau artikelnya bisa bermanfaat. Sama-sama, terima kasih banyak ya kak Hikmah, sudah berkunjung ke blog ini.