Orang yang suka menjelek-jelekkan Anda memiliki karakter yang relatif sama dengan si tukang fitnah (silakan baca artikel: Menghadapi Tukang Fitnah). Biasanya dia menyimpan rasa iri dan dengki kepada Anda (silakan baca artikel: bahaya sifat iri dan dengki), atau bisa jadi akibat dari rasa sakit hati kepada Anda.
Ketika menghadapi orang yang suka menjelek-jelekkan Anda baik secara sembunyi-sembunyi (di belakang Anda) maupun secara terang-terangan, jangan pernah membalas perbuatannya dengan hal yang sama. Dia menjelek-jelekkan Anda, kemudian Anda ganti menjelek-jelekkan dia. Kalau begini, apa bedanya Anda dengan dia? Anda tidak akan pernah menjadi orang yang lebih baik dari dia dengan balas menjelek-jelekkan dia. Sebaliknya, perbuatan itu justru akan membuat Anda semakin merasa benci dan marah kepadanya sehingga menggiring Anda ke dalam pusaran balas membalas yang tak berkesudahan.
Kehidupan, jiwa, dan hati Anda akan menjadi tidak sehat karena terus menerus dihantui perasaan ingin membalas dan membalas, kemudian berusaha mencari celah pembalasan dengan mencari-cari kesalahan dan kejelekannya. Lama-kelamaan jiwa Anda bisa sakit dan hati Anda bisa habis terbakar oleh rasa benci dan kemarahan yang semakin menjadi-jadi. Selain itu, orang di sekeliling Anda pun lama-kelamaan akan menjadi tidak respek kepada Anda karena melihat pekerjaan Anda setiap saat hanya membicarakan kejelekan orang lain. Bisa-bisa mereka menjadi enggan berteman dan bersahabat dengan Anda, karena khawatir kalau akhirnya akan dijelek-jelekkan juga oleh Anda.
Langkah paling bijaksana adalah tidak menanggapi ulah orang-orang seperti itu. Biarkan saja mereka menghabiskan waktu hidupnya dengan menjelek-jelekkan Anda ke sana kemari. Sementara itu, Anda pun juga akan menghabiskan waktu dengan tetap berfokus kepada kehidupan dan masa depan Anda serta mengerjakan hal-hal penting demi keberhasilan hidup Anda. Ketika mereka menghabiskan satu hari untuk menjelek-jelekkan Anda, Anda juga menghabiskan satu hari itu untuk memfokuskan diri mengerjakan tugas dan pekerjaan Anda, serta mengabaikan mereka. Dengan demikian, ketika seminggu, dua minggu, sebulan, atau setahun kemudian Anda sudah mencapai tahap kehidupan yang lebih maju, berprestasi, dan meraih apa yang Anda impikan, maka orang-orang yang suka menjelek-jelekkan Anda itu masih akan tetap berhenti di titik yang sama (tidak juga berkembang) karena menghabiskan waktunya secara tidak produktif hanya untuk menjelek-jelekkan orang lain.
Mereka pun akan semakin merasa kesal, marah, dan tidak senang ketika melihat Anda berhasil mencapai target Anda dan meningkatkan kualitas hidup Anda. Sebagai akibatnya, mereka akan semakin intens menghabiskan waktunya hanya untuk membicarakan dan menjelek-jelekkan Anda. Silakan baca: Ciri Orang yang Sombong (Takabur).
Anda sama sekali tidak tahu betapa mereka rela menghabiskan banyak waktu mereka untuk Anda, sampai-sampai mereka lupa merancang target-target hidup mereka sendiri demi bisa membicarakan dan menjelek-jelekkan Anda. Anda tidak tahu dan tidak merasa, karena Anda terus maju dan berfokus untuk meraih target-target hidup Anda.
Pada akhirnya, ketika di kemudian hari target-target hidup Anda sudah tercapai dan Anda sudah berhasil berada pada level (tingkat) kehidupan yang Anda impikan, maka Anda akan melihat orang-orang itu tetap berada pada tingkat yang sama seperti pada saat memulai dulu atau mungkin hanya sedikit berubah. Anda sama sekali tidak tahu bukan kalau penyebab mereka tetap berada pada titik yang sama adalah karena Anda? Mereka terlalu sibuk membuang-buang waktunya dengan memikirkan Anda, mencari-cari kesalahan Anda, dan membicarakan kejelekan Anda yang bahkan belum tentu benar. Sampai-sampai, mereka tidak memiliki waktu untuk merencanakan target-target hidup mereka sendiri. Mereka tidak sempat lagi untuk memikirkan cara mencapai kemajuan hidup dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Sekarang, mari kita simak ilustrasi di bawah ini (silakan baca ilustrasinya mulai dari bagian bawah):
Oleh karena itu, Anda tidak perlu cemas dan memikirkan ulah orang-orang seperti itu karena dampak jangka panjangnya akan kembali kepada diri mereka sendiri, yaitu kehilangan banyak waktu berharga yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas dan kemajuan hidup. Sementara itu, Anda tidak rugi apa-apa, kecuali mungkin mendapatkan sedikit rasa tidak suka dari orang yang termakan oleh omongan orang-orang yang menjelek-jelekkan Anda. Itu pun akan hilang seiring dengan berjalannya waktu. Lagipula, tidak semua orang akan termakan oleh omongan si tukang menjelekkan orang ini. Pastinya akan ada lebih banyak orang yang tidak ambil pusing dengan omongan mereka.
Perasaan iri dan dengki juga sering membuat orang bersikap menjelek-jelekkan Anda (silakan baca: Menghadapi Body Shaming dan Ejekan Lainnya). Orang yang iri dan dengki kepada Anda pada dasarnya menganggap Anda sebagai orang yang lebih baik dan berkualitas daripada diri mereka. Mereka ingin seperti Anda atau berada di posisi Anda saat ini, tetapi pada kenyataannya mereka belum mampu. Oleh karena itu, sederhana saja untuk menghadapi tipe orang-orang seperti itu. Anda hanya perlu membesarkan hati mereka dan memuji kualitas mereka bahwa mereka dapat mengerjakan sesuatu secara lebih baik dari Anda. Kalau perlu tunjukkan kekaguman Anda kepada mereka. Misalnya, “Kemampuan saya dalam menangani masalah ini kelihatannya tidak sebaik Anda. Saya kagum dengan cara Anda. Kalau boleh saya ingin belajar dari Anda.” Dengan cara seperti ini, dia akan berpikir bahwa ternyata Anda menganggapnya lebih baik. Hal itu akan membuatnya berpikir bahwa ternyata dia memiliki sisi yang lebih baik dari Anda sehingga rasa iri dan dengkinya kepada Anda diharapkan akan dapat berkurang. Semoga bermanfaat!
Jodohmu Surgamu Nerakamu: Panduan Memilih Pasangan Hidup Berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadits. Pasangan hidup (jodoh) yang baik akan membahagiakan kehidupan seorang mukmin, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak. Sebaliknya, pasangan hidup (jodoh) yang buruk akan membawa kesengsaraan bagi kehidupan seseorang di dunia ini, sedangkan di akhirat kelak bahkan lebih sengsara lagi karena pasangan hidup yang buruk itu bisa menyeretnya ikut terlempar ke dalam api neraka. Na’udzubillahi mindzalik! Lalu, bagaimanakah cara mengetahui watak asli calon pasangan hidup? Bagaimanakah cara mengenali apakah calon pasangan hidup itu membawa kebahagiaan atau hanya mendatangkan kesengsaraan saja? Bagaimanakah cara agar tidak salah pilih pasangan hidup? Baca Selengkapnya…
Baca juga:
Ciri Orang yang Sombong (Takabur)
Menghadapi Body Shaming dan Ejekan Lainnya
Mengenali Musuh Dalam Selimut Di Sekitar Anda
Views: 15336